Rabu, 15 Oktober 2008

Al Aqsha Dalam Bahaya, Negara-Negara Arab dan Islam Harus Bergerak


Wednesday, 15 October 2008

Pembukaan sinagog Yahudi " Ohel Yitzak" tidak jauh dari Masjid Al Aqsha, mendapat kecaman keras dari sejumlah tokoh muslim Palestina yang menilainya sebagai ancaman yang sangat berbahaya bagi keberlangsungan masjid Al Aqsha, kiblat pertama umat Islam.

Ketua Lembaga Tinggi Islam dan Imam Masjid Al Aqsha, Sheikh Ikrimah Shobri, mengungkapkan rasa kekhawatirannya yang mendalam terhadap perkembangan yang terjadi di Al Aqsha saat ini.

" Pembukaan sinagog dekat Al Aqsha membahayakan eksistensi Al Aqsha " ungkap Sheikh Ikirimah Shobri kepada Aljazeera pada 15/10. Dia mengatakan, keberadaan sinagog yahudi dekat Al Aqsha, akan dijadikan alasan oleh Israel untuk memperkuat klaim kepemilikan Yahudi atas Masjid Al Aqsha dan tempat-tempat suci lainnya di Old City.

Sheikh Ikrimah menolak klaim Israel yang mengatakan sinagog tersebut sudah didirikan sejak tahun 1948.
" menara sinagog itu dibangun belum lama, jadi tidak benar keberadaan sinagog sudah ada sejak 1948". Menurut Ikrimah, Israel secara diam-diam membangun menara-menara Yahudi agar terlihat Kota Jerusalem, khususnya Old City, seperti kota kuno peninggalan bangsa Yahudi.

Sementara itu, Penasehat PM Palestina urusan Al Quds, Hatiem Abdul Qodier, mengatakan pembukaan Sinagog di dekat Al Aqsha sebagai provokasi dan merupakan bagian dari upaya Yahudisasi Kota Jerusalem.

Menurut Hatiem, Israel telah melangkah jauh dalam upayanya menguasai Jerusalem, terutama Masjid Al Aqsha.
" penggalian tanah di sekitar area Al Aqsha, perluasan area Tembok Ratapan dan pembukaan sinagog di dekat Al Aqsha adalah indikasi yang berbahaya yang menunjukan niat Israel terhadap Al Aqsha", tambahnya. Untuk itu, negara-negara Arab dan Islam serta seluruh kekuatan umat harus bergerak guna menyelematkan Masjid Al Aqsha, kiblat pertama umat Islam dari kehancuran.

Dia menyayangkan sikap dunia Islam dan Arab yang dinilainya masih belum proporsional menghadapi besarnya bahaya yang mengancam Al Aqsha.
" Tidak rasional. Pembukaan sinagog Yahudi di dekat Al Aqsha, tapi tidak mendapat kecaman apapun dari pemerintah negara-negara Arab maupun Islam" tegas Abdul Qodir Hatiem. Dia menghimbau dunia Arab dan Israel berkumpul untuk menentukan strategi yang efektif untuk menyelamatkan Al Aqsha dan menekan Israel agar menghentikan segala bentuk penggalian dibawah area Al Aqsha yang telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu.(syarif/alj/www.suara-islam.com)

Tidak ada komentar: